Ketika hari sudah senja, mungkin harapan tinggal di
angan. Bisa atau tidak tangan masih bergerak, pasrah sudah datang diawal.
Itu lah penghargaan akan waktu.
Seringkali waktu terbuang sia-sia, dan ketika hari H
didepan mata ingin sekali lari dari kenyataan. Pencundang, itu mungkin yang
tepat. tapi aku tidak ingin dianggap pecundang dalam case seperti ini. Berlarut
dalam perjuangan, karena aku yakin jawaban sedang dibelakang ku. Jadi harus
berbalik badan tuk menjumpainya.
Waktu berjalan terlalu cepat, biasa diucapkan sang
pecundang
Kapan waktu itu datang, sang penantanglah yang datang.
Aku ngerti waktu tak datang kedua kalinya dan tak bisa
diulang. Mungkin dari sini aku harus bisa memanfaatkan masa muda ku, hingga
nanti masa tua aku bisa melihat result masa muda yang menyimpang banyak
harapan.
0 komentar:
Post a Comment