Sunday, September 18, 2011

Hanya copas dari suatu Blog

Smoga bermanfaat. Dibaca sampai selesai yaaaCh...!!! Gak bakalan rugi kok.

Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan Saya menyukai perasaan hangat yang muncul dihati saya ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.

Dua tahun dalam masa pernikahan,saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan.

Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.

"Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut. "Aku lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan". Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.

Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, "Apa yang dapat ku lakukan untuk merubah pikiranmu?".

Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, "Aku punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati ku, aku akan merubah pikiran ku: Seandainya, aku menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati.

Apakah kamu akan melakukannya untuk ku?" Dia termenung dan akhirnya berkata, "aku akan memberikan jawabannya besok.". Hati saya langsung gundah mendengar responnya.

Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan ...

"Sayang, aku tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan aku untuk menjelaskan alasannya." Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.

" Sayang ketika kamu mengetik di komputer lalu program-program di PC-nya kacau dan akhirnya kau menangis di depan monitor, aku harus memberikan jari-jari ku supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya dan kamu bisa menyelesaikan pekerjaanmu.

Sayang, kamu juga selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki ku supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang.

Sayang, kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata ku untuk menunjukkan jalan kepadamu.

Sayang, kamu selalu sakit dan pegal-pegal pada waktu "teman baikmu" datang setiap bulannya, dan saku harus memberikan tangan ku untuk memijat kakimu yang pegal.

Cinta, ketika kamu sedang diam di rumah, dan aku selalu kuatir kamu akan menjadi "aneh". Maka aku harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami.

Cinta, kamu terlalu sering menatap layar kaca TV dan Komutermu serta membaca buku sambil tiduran dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, maka aku harus menjaga mata ku agar ketika kita tua nanti, aku masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu. Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu.

"Tetapi sayangku, aku tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, aku tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku. Sayangku, aku tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari aku mencintaimu. Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu. Aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu."

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya.

"Dan sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca jawaban ku. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, aku sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu. Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah, bahagia ku bila kau bahagia."

Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.

Aku peluk dia penuh kebahagiaan, oh, kini aku tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai aku lebih dari dia mencintaiku.

Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, padahal tanpa kita sadari Cinta itu telah terwujud dalam bentuk yang lain walau tidak sesuai dengan wujud yang kita harapkan

Seringkali kali kita menuntut Cinta kepada pasangan kita, namun jarang terfikir oleh kita sejauhmana Cinta yang telah kita berikan padanya. Berikan Cinta Kasih yang tulus kepadanya, kalaupun dia belum membalasnya yakinlah Allah pasti akan membalas dan membisikkan CintaNYA kepadanya untuk diberikan kepada kita.

Di bawah naungan ajaran Islam, kedua pasangan suami istri menjalani hidup mereka dalam kesenyawaan dan kesatuan dalam segala hal; kesatuan perasaan, kesatuan hati dan dorongan, kesatuan cita-cita dan tujuan akhir hidup dan lain-lain.

Di antara keagungan al-Qur'an dan kesempurnaannya, kita melihat semua makna tersebut, baik yang sempat terhitung atau pun tidak, tercermin pada satu ayat al-Qur'an, yaitu:
"Mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka." (al-Baqarah:187) ._,_.__

Kau Terindah

reff
Kau terindah kan selalu terindah
Aku bisa apa tuk memilikimu
Kau terindah kan selalu terindah
Harus bagaimana ku mengungkapkannya
Kau pemilik hatiku


Mungkin lewat mimpi
Ku bisa tuk memberi
Ku ingin bahagia
Tapi tak bahagia
Ku ingin dicinta
Tapi tak dicinta


Beruntung banget ya cewek yang dikasih lagu itu. Ya kalo dikasih lagunya aja sih siapa yang gak bisa coba. Cuma kalo si Cowok nya bener2 mempersembahkan lagu buwat si Cewek serta tulus banget, bener-bener  so sweet deh...!! seperti yang di tipi-tipi. Ehemm..Ehem...

Tuesday, September 13, 2011

Dewasa dari Ibu

Sii Gadis yang tumbuh dewasa ditangan IBU.


Mungkin kata itu sudah lumrah di pendengaran kita. Terus ditangan siapa coba kalau nggak ibu?
Nah, itu lah yang sering terbenak dalam pikiranku. Bukan karena ibu yang membesarkan kita saja. Tapi usaha dan pengorbanan besar itulah utamanya. Aku barusadar kalau tetesan air mata ibu itu sebuah Doa. Karena ketika air mata itu keluar pastinya dalam benak seorang ibu banyak mengucap harapan-harapan bagi anaknya.
Ya Allah, semoga anak ku . . . . . . . . .
Semoga, semoga dan semoga.

Sepertinya hanya kalimat-kalimat itu saja yang dia ucapkan.

Ibu ku hebat, ibu ku wonder woman.

I love you Mom. You always in my heart.

Monday, September 12, 2011

Betina vs Jantan


Betina   : Kamu itu siapa sih? Kok berani2 nya menggoda aku
Jantan   : Aku mengagumimu
Betina   : Apa....? (tpi sambil cengar-cengir)
Jantan   : Gak boleh ta...
Betina   : Hmmm....sudah buat SIP (surat ijin Pendekatan) belum?
Jantan   : [gelenk-gelenk]
Betina   : Kenapa?
Jantan   : Kurang punya nyali
Betina   : Aku punya nyali gede, tapi kalo sama ortu jadi mimpes.
Jantan   : Nyali ku sudah ilang di depan pagar tadi, gara2 denger ortumu bilang.....
Betina   : Bilang apa?
Jantan   : Dia bilang aku dapet nilai 100.
Betina   : Jadi...lampu ijo dunk
Jantan  : Iya..tapi disuruh ati2. Coz lampu merah bisa berlaku.

++++Si Betiina berjingkrak-jingkrak++++


Linah :Selamat ya...ikut Cenenk liat kalian [sepertiNya Linah ngiri]

Kedewasaan by ME

D E W A S A sendiri itu apa sih?

Menurut aku sih, masa dimana kita harus menentukan arah serta tujuan kemana kita akan melangkah. Dalam prakteknya sih memang seperti itu. Tapi dewasa juga dituntut untuk berfikir logis, kreatif, inovatif dalam cara pandang mengenai kehidupan. 
Aku sudah tumbuh sebagai seorang gadis. Seandainya saat ini ayah ku berada disampingku, mungkin dia tidak akan menyangka bahwa putri mungilnya dulu sekarang sudah menjadi seorang gadis.
Hmmmmm, sudahlah Linah. Sekarang bukan waktunya bercengeng-cengengan, kamu harus bisa tetap bertahan dengan kedewasaanmu.
Nah, dari kata situ lah aku selalu berpatok untuk menjalani hidupku saat ini.
Dulu ketika aku masih duduk di kelas dasar, aku mempunyai pikiran bahwa orang gede itu enak ya...kemana-mana tidak ada yang ngemarahin. Bisa melakukan sesuatu semaunya sendiri. Pikiran itu selalu datang setiap aku pulang sekolah, karena setiap pulang sekolah aku ingin bisa bermain ke rumah temanku. Dan itu sering mendapat larangan dari mbak-mbak Kost (anak kos yang tinggal dirumahku). Emang dia pikir dia siapa? Bisa ngelarang-ngelarang aku. Toh aku bukan siapa-siapanya. SEBEL, selalu ada dalam batinku. Tiap melihat Mbak Kost, aku ingin seperti kalian tidak ada orang yang meralang kalian buat bermain, tidak seperti aku pulang sekolah diwajibkan untuk tidur setelah itu mandi dan musti berangkat ngaji. Sepulang ngaji aku harus belajar setelah itu langsung tidur. Terus kapan waktu aku buat bermain?????

Dari situlah aku beranggapan jadi orang gede itu enak ya, seandainya aku sudah gede aku gak bakal bisa kalian atur-atur lagi.
Waktu terus berjalan, tidak terasa kini usiaku sudah menginjak 21 tahun. Usia matang bagi para remaja. Berbeda sekali dengan yang aku rasakan ketika kecil, yang selalu ingin menjadi orang gede. Kini aku alami sendiri menjadi orang gede tidak seenak yang aku bayangkan dulu. Lebih banyak kewajiban yang harus bisa kita pertanggung jawabkan. Sempet berfikir, “dari pada gini mending jadi anak kecil terus saja ya....” Hee....... biasa manusia.
Kini aku sudah gede dan dituntut supaya menjadi seorang yang dewasa. Terutama tanggung jawab yang besar.
Pertama, dalam bekerja. Aku harus bisa mempertangung jawabkan pekerjaan ku. Jika aku ada kesalahan, aku benar-benar dituntut untuk menyelesaikannya. Tidak hanya itu aku juga harus menyelesaikan pekerjaan itu seefisien mungkin. Aku harus melakukannya semua, karena aku butuh rupiah buat menjalani hidup.
Kini, selain aku bekerja aku juga bersekolah. Hal itu lah yang menjadi alasan bagaimanapun caranya aku harus tetap bekerja. Jujur untuk melakukan kebiasaan tersebut aku sering kebingungan, diantaranya aku harus bisa membagi waktu antara pekerjaan dan waktu kuliah. Terutama dalam menyelesaikan tugas. Mungkin aku masih seperti anak manja, yang selalau mengeluh jika mendapatkan banyak tugas. Dengan menggunakan alasan klasik, tidak punya waktu untuk ngerjain tugas. Hihihihi......
Hmmmm...... sekarang aku rasakan sendiri, menjadi seorang dewasa tidaklah mudah. Justru semakin banyak beban, tapi dari beban-beban tersebut kedewasaan kita akan berkembang. Ketika pohon tumbuh pastinya dedaunan pun ikut bertambah, akar-akar semakin menjalar sehingga menjadikan pohon tersebut semakin kuat.

Beautiful Day

I like Sunday. I think this day always give me new color in my live, expsecially on the morning day.
My family consist of My mom, my old Sister and Me. We almost have a time to meet, my mom works everyday and my old sister is life at borden house. Because she was given a new post on one of branch of OCBC Bank in Gresik. So, she will go home only weekend. About my self, I have to work for Monday until Friday. Beside that I’m also a student at university. So, it make me go home so late at night.
Such as other family, Sunday is used fully to meet they family.
My family’s Habit in Sunday is my mom always cooks many kind of foods. These foods only be cooked on Sunday. Because of my sister go home so my mom cooks special foods. In the Saturday night my mom ask to us (my sister and me). What is food do you want? So I’ll cook tomorow. There is a Different answer from me and my sist. If I want meat ball, tomorow I have to pick up to traditional supermarket. And it is my problem because weekend is day reconvense to sleep. Hahahaha...... So I can’t to wake up early.
If my mom cooks require food of my sist, I can sleep for a long time or around in village by bycicle.  Sometime my mom wake me, althought I don’t pick up her to traditional supermarket. So I prefer to around in village by bycicle. There are still many wet rice flied. I can sleep stretched out on the ground while draw on fresh air there, without think about many kinds of office assignment, home work, study or other duty.
After arrive at home, I help my mother. Upsst,, to help but disturp my Mom to cook. Hihihi.....


Over all, happiness come when we are in near with people orround of me, exspecially our family. It will be complete if we know how to enjoy in live not how to make enjoy in live. So, make your time with maximum if you still in near with your Fam.

Lagu itu...


Lagu itu selalu mendampingi disetiap malamku. Aku sendiri juga tidak tahu mengapa aku sangat mengidolakan lagu ini. Yah...aku rasa judul itu sangat jujur sekali. *I’m yours*
This song makes me a little crying when I'm alone.

Dari judulnya pun mempunyai makna yang amat dalam. Let’s sing a song....




Sunday, September 11, 2011

Kamu itu . . . . .

 .:  Lucu
 .:  Baex
 .:  Imoet
 .:  p’Hatian
 .:  p’Nyayang
 .:  p’Cinta
 .:  Rajin
 .:  Pinter
 .:  Cerdas
 .:  pokoX yg baex2 ja duueh.

-- muji nDiri sendiri, nunggu diPuji orang juga keLamaan --

Saturday, September 10, 2011

Greeting

Hello bloggers,,,,,

sebelumnya aku sudah punya blog, but it's so screet for publication, many privates story I posted there, Yeaah..I prefer to make new Blog.  I hope you don't search my last blog....

Why..??? Why I use name GadiZ KeciL??

Mungkin di usia ku yang kesekian ini sudah bukan masuk kategori gadis kecil lagi, karena badan ku sudah membengkak besar dan pemikiran ku pun tak sejengkal dulu. Aduch.....Ggak enak banget ya bahasanya membengkak gitu kok kesannya diriku ini segede gajah. :(  Lebih tepatnya : badan ku menjadi Sexy dan mempunyai pemikiran yang dewasa. Dewasa menurut usia? Belum kayaknya, proses lah. Masak bayi sudah bisa jalan....